Sahabat

Kau masih ingat pertama engkau panggil namaku
Sebuah awal pertemuan, sebuah awal cerita kita
 
Sahabat
Kehidupan ini menjadi saksi bisu yang mengajarkan kita arti kebersamaan
Embun pagi mengajari kita bertemu
Sinar matahari menerangkan kita tentang pengorbanan
Angin malam memberi kehangatan setiap ucapan dan harapan kita
 
Sahabat
Kerasnya jalan yang kita lalui bersama
Menjadi awal tantangan yang tak pernah kita hiraukan sebelumnya
Kerikil menghalangi kita
Aah.. itu hanya kerikilkan teman
Aku bisa , kamu bisa, kita bisa lalui bersama
 
Sahabat
Engkau ingat yang terakhir engkau katakan
“Ini yang terakhir untuk kita lakukan kawan”
Bukan untuk selamanyakan teman?
Bukan untuk perpisahankan teman?
 
Kini waktupun menjawab
Dulu jalanan menghantarkan kita dan kini dia yang pisahkan kita
Engkau kearah yang lain dan aku berusaha meneruskan angan kita
angan yang pernah kita ucapkan bersama
 
Aku menangis kawan
Jalanan yang kita lalui bersama 
Jalanan yang kita jadikan lahan permainan kita kini menjadi penghalang kau dan aku
Kenapa kau sebrangi jalanan itu tanpaku?
Apa kau tak mau menunggu?
Aku lemah, aku pasrah, aku yang salah
 
Dan kini apa kau tahu yang menyadarkanku
Itu hembusan nafas terakhirmu teman
Itu kata terakhirmu untukku teman
Itu jalan terakhir yang kau lalui teman
Itu kamu yang akan selalu menjadi sahabat hidup dan matiku

Tinggalkan komentar